Diam
Kau tahu dan Aku mengerti
tentang Debu dan Harapan
tentang Luka dan Api
tentang Cinta dan Langit
tentang Rindu dan Rantai
tentang Kau tahu apa?
kau tahu Siapa?
kau tahu Mengapa ada Siapa dalam Apa Di mana di suatu Kapan?
Tuhan tahu setiap daun yang Gugur, setiap binatang yang Tidur, dan setiap abu yang Terbang
Benang Merah milik bulat Hijau di saat segitiga Kuning dengan angka Delapan yang tak pernah putus
jangan-jangan mereka tahu di mana aku sembunyikan Kamu
jangan-jangan mereka mengintip festival saat tangan-tangan kecilKu mengoyak setiap hektar dari tubuh Shakespeare
jangan-jangan mereka juga mencuri dengar kepakan lidahku saat mengacak otak Hemingway
ah, untungnya Gibran masih terbaring di atas api suci dengan cawan kristalnya
dan gagak-gagak Rendra telah berbangga hati karena mendonorkan mata mereka untuk para pesakitan
sudah selesai perjalananku dengan Bintang Jatuh dan Naga Air yang meronta dalam pilu
sekarang dan seterusnya
Siapa yang akan tidur dalam pangkuan Siapa malam ini?
Kapan yang akan terbakar dalam api Kapan di surga malam ini?
dan Mengapa Apa itu Hilang di saat Apa yang lain Datang?
ah, kau tahu Aku paling suka jika Kau bernapas di telingaku
tapi jangan mendesah,
aku takut KITA jadi abu saat terbangun esok pagi
maaf, maaf maaf untuk Je Damono yang Siapa dan Apa-nya kuculik sementara
maaf sayang, sayangnya sayangku masih sayang, sayang
sayang aku masih sayang dengan sayang-sayangnya
sayang-sayangnya jangan dibuang sayang, aku masih sayang
cukup, diam sayang
aku sayang
walaupun kisahku harus berakhir
sebuah kenangan tak akan berakhir
Kau tahu dan Aku mengerti
tentang Debu dan Harapan
tentang Luka dan Api
tentang Cinta dan Langit
tentang Rindu dan Rantai
tentang Kau tahu apa?
kau tahu Siapa?
kau tahu Mengapa ada Siapa dalam Apa Di mana di suatu Kapan?
Tuhan tahu setiap daun yang Gugur, setiap binatang yang Tidur, dan setiap abu yang Terbang
Benang Merah milik bulat Hijau di saat segitiga Kuning dengan angka Delapan yang tak pernah putus
jangan-jangan mereka tahu di mana aku sembunyikan Kamu
jangan-jangan mereka mengintip festival saat tangan-tangan kecilKu mengoyak setiap hektar dari tubuh Shakespeare
jangan-jangan mereka juga mencuri dengar kepakan lidahku saat mengacak otak Hemingway
ah, untungnya Gibran masih terbaring di atas api suci dengan cawan kristalnya
dan gagak-gagak Rendra telah berbangga hati karena mendonorkan mata mereka untuk para pesakitan
sudah selesai perjalananku dengan Bintang Jatuh dan Naga Air yang meronta dalam pilu
sekarang dan seterusnya
Siapa yang akan tidur dalam pangkuan Siapa malam ini?
Kapan yang akan terbakar dalam api Kapan di surga malam ini?
dan Mengapa Apa itu Hilang di saat Apa yang lain Datang?
ah, kau tahu Aku paling suka jika Kau bernapas di telingaku
tapi jangan mendesah,
aku takut KITA jadi abu saat terbangun esok pagi
maaf, maaf maaf untuk Je Damono yang Siapa dan Apa-nya kuculik sementara
maaf sayang, sayangnya sayangku masih sayang, sayang
sayang aku masih sayang dengan sayang-sayangnya
sayang-sayangnya jangan dibuang sayang, aku masih sayang
cukup, diam sayang
aku sayang
walaupun kisahku harus berakhir
sebuah kenangan tak akan berakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar