FILOSOFI KOPI (COFFEE PHILOSOPHY)

" KOPI adalah minuman paling jujur "
"COFFEE is the most honest beverage"

WELCOME TO OUR BLOG. .

Jumat, 27 April 2012

PERFECT LIE


mungkin hanya 1
kuhitung sampai sejutapun
kamu sudah mati
babak-babak yang terpisah
aku adalah celah
tak terungkap
tanya di ubun-ubun
anda kecewa?
tenang saja, saya akan memberi anda lebih lagi dan lagi




anda percaya?
berhentilah
bahkan saya terlalu jalang untuk anda percayai

anda bertaruh?
YA! pertaruhkan saya sebagai jiwa yang tergadai

anda bertanya?
maaf, jawaban saya hanya darah

masihkah anda percaya?
bahkan saya terlalu jalang untuk bernafas dengan tenang

sekali lagi? anda percaya pada saya?
Anda percaya pada tahayul !

apa yang anda inginkan?
apa yang anda tunggu?
apakah saya masih hidup?

untuk apa anda menghargai seekor bayang yang tak ternilai?

yang nomor seri otaknya adalah XXX22

yang terlalu hina
hahaha


di sini, sekarang. . hanya ada saya dan anda
terlalu sakit saat
menyesak aku terdesak
menyiksa, anda terlalu gila
sst. .  kumohon diamlah biar aku yang melakukannya
aku bosan jika hanya menerima
tapi apa yang bisa kuberi untukmu??

lalu 1 lagi, kepura-puraan yang nyata. .

sepertinya. . aku ulangi lagi SEPERTINYA, kita akan bahagia sayang. .
hidup berbantal dolar dan beranjang tatakan emas

hidup di atas kepura-puraan

hidup kita hanya opera sabun, bisnis yg sempurna .

FILOSOFI KOPI

Judul Buku         : Filosofi Kopi
Penulis                 : Dewi ‘Dee’ Lestari
Penerbit              : Gagas Media
Cetakan               : 8 / 2007
Tebal                    : 146 halaman
 
Dewi Lestari, penyanyi kondang asal Bandung, kelahiran 20 Januari 1976, yang terkenal lewat trio Rida Sita Dewi ini, kembali hadir menyemarakkan dunia sastra Indonesia setelah novel serialnya yang fenomenal, Supernova, terbit di pertengahan 2004. Setelah sukses dengan Supernova yang mengundang banyak decak kagum, mojang bandung yang lebih dulu dikenal sebagai seorang penyanyi ini selalu dibanjiri pertanyaan, “Mengapa tiba-tiba menulis?” dan menurut pengakuannya, bakat menulis dan kesenangannya berolah vokal berjalan beriringan.
Dan kini, dipertengahan 2006, Dewi lestari, atau yang akrab di sapa ‘Dee’, sebagai nama penanya, hadir dengan sekumpulan cerita pendek karya pribadinya dalam kurun waktu 1 dekade terakhir. Delapan belas karya dalam bentuk yang bervariasi ini merupakan kumpulan cerpennya yang pertama dengan tema-tema ringan namun sarat akan arti. Kumpulan sastra cerita maupun prosa yang sarat makna dan memiliki esensi sastra yang menakjubkan.
Filosofi Kopi, ketika membaca judulnya hanya sepintas, memang cukup unik, namun tidak banyak orang – khususnya remaja – yang langsung jatuh hati lantas langsung membawanya ke kasir. (kecuali saya yang gila kopi, saya langsung menggondolnya ke meja pustakawan, hehe).
 Bahasa yang digunakan Dee memang ringan, tapi bukan Dee namanya jika membiarkan kalimat itu sederhana tanpa ornament khas sastra, ia telah sukses membuat banyak penggemarnya berpikir dalam Supernova, maka dalam penggarapan cerpennya ini, ia menyelipkan interpretasi yang membutuhkan usaha lebih dari sang pembaca untuk meluangkan waktu dua atau tiga kali membaca. Jadi wajar, jika kalangan remaja tingkat menengah kurang tertarik, karena karakter remaja memang lebih menyukai cerita instant pop sejenis Teenlit. Walau demikian, pesan yang ingin Dee sampaikan pada tiap lembar cerita yang disuguhkan, sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan dan remaja juga didalamnya.
Jika ada yang memikat pada Dee adalah cara dia bertutur: Dee peka pada ritme kalimat. Dengan sangat apik ia tahu kapan suatu momen disentuh, diberikan suatu kejutan yang menyebabkan kening berkenyit, atau momen mana yang membuat kita tersenyum atau sekedar bergumam, mmm…gue banget. Tidak kalah penting, ritme yang diciptakan oleh Dee tidak mendayu-dayu. (rasanya hebat banget nih buku). Juga tidak berbelit, bahkan cenderung rapi. Dee dalam Filosofi Kopi membalut tema-tema tabu lewat cara pandang yang lain.
Dari delapan belas cerita dengan tema berbeda, dua cerita yang terlihat menyentuh hati dan penuh tragedi. Kedua cerita itu adalah “Filosifi Kopi” dan “Mencari Herman”. Kedua cerita ini mengandung makna yang sangat menyentuh hati.­­­­­ Dapat di lihat dari cerita “Filosofi Kopi” menceritakan tentang seseorang bernama Ben yang pergi berkeliling dunia, mencari koresponden di mana pun demi mendapatkan kopi – kopi terbaik dari seluruh negeri. Menjajal rasa kopi sana-sini dengan gaya backpacker yang asik. Sampai tibalah saatnya Ben kembali dari perjalanan panjangnya mencari jati diri sebiji kopi. Dia dan Jody, sahabatnya membuka kedai kopi mereka sendiri.
Yang membuat café ini istimewa adalah pengalaman ngopi yang di ciptakan Ben. Ia tak hanya sekedar meramu sebuah kopi saja, tetapi ia menarik arti, membuat analogi, hingga terciptalah satu fiosofi untuk setiap jenis ramuan kopi. Contohnya saat membuat Kopi Tubruk, akan ada secarik kertas bertuliskan tentang kopi tubruk yang melambangkan Kejujuran. Setiap hari kedai kopinya ramai oleh orang-orang yang memesan kopi untuk kenikmatan, suasana, sekaligus memawaskan diri dengan kopi dan karakter diri mereka. Sampai Ben menemukan puncak kenikmatannya sebagai bartender, dia meracik sebuah ramuan demi tantangan seorang pelanggan yang menginginkan Kopi yang benar-benar sempurna ! lahrilah "Ben Perfecto". Menu kopi yang akhirnya menjadi pilihaan utama pelanggan dan tentunya dengan harga yang berbanding lurus dengan rasa dan namanya.
Sampai akhirnya sebuah kesederhanaan dari Kopi Tiwus, ramuan kopi dari kedai seorang bapak sederhana yang letaknya jauh, sangat jauh dari perkotaan, menjatuhkan kepercayaan dari nama bangga "Ben Perfecto" akan kesempurnaan. Cerita yang dikemas secara menarik ! Saya tak bisa mengungkapkannya sendiri >.<
             Membaca keseluruhan cerita yang tersuguhkan dalam Filosofi Kopi, membuat pembaca peka akan hal-hal remeh yang sesungguhnya merupakan hal-hal besar jika setiap kita mampu menarik hikmah di tiap hal yang remeh itu. Sebut saja judul-judulnya, Surat yang tak pernah sampai, selagi kau lelap, diam, sikat gigi, cuaca, spasi, lilin merah, dan deretan judul lainnya.
Kesimpulannya, bagi mereka yang suka sekali minum kopi sambil membaca bacaan ringan menginspirasi, atau bagi mereka yang suka membaca santai tapi bisa mendapatkan muatan lebih, Filosofi Kopi bisa dijadikan teman karib
 
 
tags by thislearner.blogspot.com and Google dengan sedikit penggubahan
 
Komentar Secangkir Kopi tentang "FILOSOFI KOPI":

 
Sesaat setelah saya menemukan dan menarik buku ini dari rak buku fiksi berdebu Perpustakaan daerah Gresik lantai 3 , saya sempat terdiam lumayan lama, terpekur, hanyut dalam fantasi liar yang ada di benak saya, saya pikir "Apa-Apaan ini!!!"
Telah bertahun-tahun sejak saya mencintai sebiji kopi yang gosong telah disangrai, ini untuk pertama kalinya saya menemukan sebuah buku dari seorang penulis yang benar-benar SAYA SEKALI !
Jujur, meskipun telah ada larangan dari dalam hati dan fikiran saya "Jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja", tapi ,melihat cover Filosofi Kopi saja saya sudah benar-benar tertarik, benar-benar TERTARIK !
Tanpa ba-bi-bu lagi saya langsung menculik buku ini dan langsung meminjamnya. Sore harinya di rumah, ditemani dengan secangkir kopi instan saya mulai menelanjangi setiap carik-carik buku ini satu per satu. Dengan kegilaan dari hasrat dan gelora yang menggebu-gebu, saya mencintai setiap inci dari buku ini. .  seluruhnya, tanpa celah.  
Dengan bahasa yang rapi, ringan, tertata apik, serta makna yang pas dan tidak berlebihan. Buku ini cocok sebagai Teman minum kopi sore anda ! Selamat berburu jika BERMINAT ^.^

Rabu, 18 April 2012

24 JAM

24 JAM aku lewati dalam diam
rasanya seperti berlalu dengan cepat
24 JAM aku menunggu kedatanganmu
24 JAM tak menyapamu rasanya ada yang kurang
24 JAM tak mendengar celoteh dan canda tawamu rasanya aku hampa
24 JAM aku diam dan sendiri
24 JAM aku dimakan sepi, 24 JAM dibunuh sunyi

24 JAM yang telah terlewati
24 JAM waktu yang telah kita lewati
24 JAM untaian benang kenangan telah terajut
24 JAM yang telah habis untuk saling memikirkan
24 JAM yang sepenuhnya untuk dirimu
24 JAM terakhir aku mulai lelah, aku bingung, aku tak mengerti dan tak memahami,
apa yang harus kulakukan
apa yang harus kupilih untuk suatu hari nanti
menunggu yang tidak pasti
atau kembali terjatuh lagi ?

Dan apabila 24 JAM terakhir berlalu dengan cepat
aku ingin terus bersamamu
Dan bila ragaku mulai rapuh, biarkan aku bersandar dalam percayamu
merasakan hangat dekapanmu
hangat. .
hangat. .
dan hangat. .
hanya itu yang ingin kurasakan
karena kamulah Matahariku

Lalu apa yang akan terjadi dalam 24 JAM ke depan??
Apa aku akan mati?
Atau masih berada dalam dekapanmu?
Atau kita akan mengambil langkah sendiri
berpisah di persimpangan
Atau kita hidup dalam sepi dan meringkuk sendiri

Dan yang kuharapkan untuk 24 JAM  ke depan. .
24 JAM lagi
Aku akan terus menanti cintamu
Dan kalau pun aku mati, aku masih ingin melihat bayangannya dari kejauhan
Ingin melihat senyumnya yang indah walaupun aku tidak bisa lagi menikmati bibir mungilnya
Kita akan sling mencintai walaupun dalam dunia yang berbeda..
Saling mencintai tapi tak bisa bersatu
Cinta Utopia. .

Platonisme. .
Aku lebih suka. . Jauh di mata dekat di hati
Biar ada 24 JAM sisa hidupku, biar aku habiskan untuk bernafas di sisimu
Biar ada 24 JAM sisa hidupku, biar kamu rasakan cinta selamanya dari hatiku
Biar ada 24 JAM sisa hidupku, akan kuberi kamu waktu selamanya untuk mengenang setiap memori yang telah ada

24 jam...
Aku hanya ingin mencintai tanpa di cintai.
Selalu berharap walau hanya berujung perih.
Selalu berdo'a demi kebahagiaanmu dan ikut tersenyum kala melihat indah senyummu
Kamu tak pernah hilang dalam hati dan otak, dan menyatu dalam jiwa walau 24 jam sudah berlalu..

Dan walau 24 JAM itu telah berlalu, kenangan itu tak akan hilang, tak hanya seperti cintaku yang seperti debu tertiup angin, kenangan tentang Cinta akan selalu terpatri di sudut hati

24 jam itu akan terus terulang dalam hidup..
Walaupn begitu yang kita lakukan dalam waktu 24 jam selalu SAMA

Tapi dengan cinta dan kasih sayang,
24 JAM itu akan menjadi berbeda
walau kadang 24 JAM akan berlalu begitu cepat, atau begitu lambat
24 JAM sangat berharga bagiku
bersamamu

24 jam berlalu dengan cepat saat kita bahagia dan akan terlihat lambat saat kita terpuruk.
24 jam selalu di warnai dengan tawa,senyum bahkan tangis

24 JAM yang mengesankan
24 JAM yang benar-benar hidup
24 JAM yang mengajari kita tentang banyak hal

‎24 jam adalah waktu yang singkat tapi selalu memiliki suatu kenangan berkesan yang tak akan pernah terlupa selamanya

24 JAM adalah waktu untuk api, angin, air, dan tanah. . untuk KITA
24 jam yg berlalu tak bisa menghapus dirimu.

Hiduplah seakan kita hanya punya waktu 24 jam dalam hidup

24 JAM adalah rangkaian kata, tiktoknya jjarum jam, denyut nadi, detak jantung, desiran darah, dan kembang kempisnya nafas
24 JAM adalah cinta, suka, duka, dan amarah
24 JAM adalah hati dan perasaan, lahir dan batin, raga dan jiwa, langit dan bumi
24 JAM adalah waktu dimana HIDUP kita berjalan dan KEMATIAN kita mengintai di balik lubang kunci
24 JAM adalah proses menuju kedewasaan
24 JAM adalah kehausan, kelaparan, kesesatan, dan ketidak tahuan
24 JAM adalah pencerahan, semangat, harapan, dan cita-cita
24 JAM adalah waktu saat kuterjatuh dan bangkit kembali
24 JAM adalah saat dimana mimpi dan usaha terealisasikan dengan baik

24 JAM adalah wakil dari masa lalu untuk detik-detik di masa depan

24 JAM adalah 1 HARI
24 JAM adalah 1 dari 7
24 JAM adalah 1 dari 30
24 JAM adalah 1 dari 12
24 JAM adalah 1 dari 365

24 JAM adalah 1 hari, dan 1 hari itu dari 30 hari, 30 hari itu dari 12 bulan
dan itu adalah 1 tahun, 1 tahun yang bukan apapun
karena 24 JAM adalah selamanya, hidup kenangan kita
selamanya. .
dan 24 JAM adalah waktu yang kupertanggung jawabkan
untuk tetap menunggu dan mencintaimu
untuk tetap bermimpi dan berlari
untuk bangkit dan menyeka air matamu
untuk memberimu tempat untuk pulang
untuk menjadi tempat tinggal. .


24 JAM sudah aku duduk sendiri
24 JAM sudah aku menunggumu
dan aku siap untuk 24 JAM ke depan dengan atau tanpa dirimu

Saya bersyukur untuk 24 JAM yang telah saya lewati
dan saya Siap untuk 24 JAM ke depan yang akan saya jalani

HIDUP UNTUK 24 JAM.


ditulis oleh :
- NABILA ARINI AULIA
- FARIDA AULIA
dikutip dari : status "24 JAM" yang menjadi pokok pembicaraan dan diskusi selama kurang lebih 24 JAM juga

dari lubuk hati yang paling dalam, terima kasih dan maaf untuk seterusnya. .
ini 24 JAM kami, dan hanya ini yang bisa kami persembahkan untuk kalian.